Pci Slot Card Adalah Apa Aja Sih Di Indonesia Itu
Sobat TOGI! Dalam dunia bisnis, istilah turnover karyawan sangat umum terjadi di berbagai sektor dan industri. Turnover karyawan adalah proses pergantian di mana karyawan meninggalkan posisi mereka dan digantikan oleh individu baru secara cepat dalam jangka waktu yang singkat.
Turnover karyawan adalah hal yang wajar terjadi di berbagai perusahaan, namun tingkat turnover yang tinggi dapat menjadi sinyal adanya masalah yang perlu diatasi, seperti ketidakpuasan karyawan, kurangnya pengembangan karier, atau masalah budaya perusahaan. Meskipun di satu sisi, perusahaan dapat diuntungkan karena hal tersebut.
Merekrut Kandidat Tepat Sejak Awal
Rekrutmen kandidat yang tepat sejak awal merupakan langkah kunci dalam mengurangi turnover karyawan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Untuk memastikan rekrutmen kandidat yang tepat:
Voluntary Turnover
Cara Menghitung Persentase Turnover Karyawan
Pada saat terjadi turnover karyawan, bisnis perlu memastikan kelancaran transisi dan menjaga stabilitas tim, serta menghitung persentase turnover karyawan. Adapun cara untuk menghitung persentase turnover karyawan di suatu perusahaan adalah:
Dysfunctional Turnover
Memperhatikan Kebutuhan Karyawan
Memperhatikan kebutuhan karyawan adalah kunci bagi HR atau manajer untuk menciptakan lingkungan kerja inklusif dan produktif. Ini dilakukan melalui pertemuan reguler, survei kepuasan, sesi one-on-one, program pengembangan karyawan, kebijakan fleksibilitas kerja, dan penghargaan yang memberi motivasi kepada karyawan.
Jenjang Karir yang Jelas
Mendorong diskusi karir dengan karyawan merupakan langkah penting bagi HR dan manajer guna mengatasi tingkat turnover yang tinggi. Meskipun pergantian karyawan adalah hal yang wajar dalam bisnis, peningkatan yang signifikan dalam waktu singkat memerlukan evaluasi mendalam untuk perbaikan di masa depan.
Baca juga: Apa itu Screening Karyawan? Bagaimana Tahapan dan Manfaatnya
Functional Turnover
Penyebab Turnover Karyawan
Meskipun turnover karyawan adalah hal yang lazim terjadi, akan tetapi semua itu tergantung dari berbagai penyebab di antaranya kondisi ekonomi, kebijakan perusahaan, kepuasan kerja, kesempatan pengembangan karier, kompensasi, manajemen, dan budaya perusahaan.
Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
aktor individu yang menyebabkan turnover karyawan dapat meliputi kepuasan kerja, ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan, ketidakpuasan terhadap pengembangan karir, keseimbangan kerja-hidup, ketidakpuasan terhadap kompensasi dan manfaat, serta ketidakpuasan dengan pengawasan atau kepemimpinan. Memahami faktor-faktor ini penting bagi perusahaan untuk merancang strategi retensi yang efektif dan mempertahankan karyawan yang berharga.
Faktor internal perusahaan dapat menjadi penyebab turnover karyawan. Ini mencakup berbagai hal seperti ketidakstabilan dalam sistem kerja yang tidak memprioritaskan kesejahteraan karyawan, kurangnya transparansi dalam sistem penggajian, kekurangan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, rutinitas kerja yang terlalu monoton, dan kekurangan komunikasi yang transparan dengan karyawan.
Faktor luar umumnya yang menyebabkan turnover karyawan meliputi kondisi ekonomi yang tidak stabil, perubahan tren industri, persaingan pasar kerja yang tinggi, perubahan demografis dalam angkatan kerja, dan kondisi sosial serta politik yang berubah. Memahami faktor-faktor ini membantu perusahaan merancang strategi retensi yang efektif untuk mempertahankan bakat yang berharga.
Rangkaian Proses Turnover Karyawan
Setiap turnover karyawan melibatkan serangkaian proses yang berbeda, tergantung pada jenis turnover itu sendiri. Berikut adalah beberapa tahapan umum yang terlibat dalam proses turnover karyawan:
Langkah awal dalam proses ini adalah evaluasi. Perusahaan akan menilai karyawan sepanjang periode kerja mereka, termasuk kinerja, kerjasama dalam tim, sistem kerja yang mereka terapkan, rutinitas pekerjaan, dan interaksi dengan atasan.
Jika hasil evaluasi menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan, perusahaan dapat memberikan opsi kepada karyawan untuk memilih apakah mereka ingin melanjutkan kontrak kerja atau tidak.
Selain itu, perusahaan juga akan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mencari peluang kerja baru jika mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak kerja mereka.
Pengajuan keluar adalah langkah terakhir dalam proses turnover karyawan. Pada tahap ini, divisi HRD memiliki kendali penuh dalam melaksanakan exit interview dan berkomunikasi secara internal dengan divisi terkait.
Baca juga: Apa itu Evaluasi Kerja? Yuk Ketahui Metode dan Tujuannya