Bagaimana Cara Menghitung Rasio Inventory Turnover
Pengertian inventory turnover ratio
Inventory turnover atau perputaran persediaan adalah alat penting yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola stok, mengindikasikan seberapa sering stok dijual dan diisi ulang. Rasio ini krusial terutama bagi bisnis yang berfokus pada barang fisik, karena memberikan ukuran keberhasilan manajemen inventaris.
Rasio perputaran persediaan dapat digunakan oleh bisnis untuk memperbaiki strategi penetapan harga, manufaktur, pemasaran, dan pembelian. Rasio efisiensi mencerminkan tingkat pengoptimalan aset yang dicapai oleh perusahaan dalam operasionalnya.
Apa itu Inventory Turnover?
Ilustrasi Gudang Persediaan Barang(Foto: Freepik.com)
Menurut Kasmir (2017), Inventory turnover adalah rasio yang menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan berputar dalam satu periode akuntansi.
Sedangkan menurut Home & Wachowicz (2008), istilah inventory turnover juga merupakan rasio yang digunakan untuk menentukan keefektifan perusahaan dalam mengelola dan mengukur likuiditas persediaan.
Dari dua penjelasan di atas dapat disimpulkan, jika inventory turnover adalah indikator penting dalam akuntansi dan manajemen persediaan yang mengukur frekuensi perputaran dana dalam persediaan serta efektivitas pengelolaannya.
Rasio ini membantu perusahaan untuk memahami sejauh mana mereka mampu menjual dan mengganti stok barang dalam periode tertentu, sekaligus memberikan gambaran mengenai likuiditas persediaan.
Baca Juga: Cara Menghitung Rasio Likuiditas dan Contohnya
Rumus dan cara menghitung inventory turnover
Contoh Perhitungan Rasio Perputaran Persediaan
Misalkan, sebuah toko yang menjual handphone melaporkan penjualan sebesar Rp200 juta dalam laporan laba/rugi selama 1 bulan. Persediaan awal toko ini adalah Rp500 juta, sedangkan persediaan akhirnya adalah Rp300 juta. Bagaimana cara menghitung rasio inventory turnover tersebut?
Rumus untuk menghitung rasio perputaran persediaan adalah:
Rasio Perputaran Persediaan=Penjualan(Persediaan Awal+Persediaan Akhir2)\text{Rasio Perputaran Persediaan} = \frac{\text{Penjualan}}{\left(\frac{\text{Persediaan Awal} + \text{Persediaan Akhir}}{2}\right)}Rasio Perputaran Persediaan=(2Persediaan Awal+Persediaan Akhir)Penjualan
Sehingga perhitungannya adalah:
Inventory Turnover=Rp200.000.000(Rp500.000.000+Rp300.000.0002)=0.5 kali\text{Inventory Turnover} = \frac{Rp200.000.000}{\left(\frac{Rp500.000.000 + Rp300.000.000}{2}\right)} = 0.5 \, \text{kali}Inventory Turnover=(2Rp500.000.000+Rp300.000.000)Rp200.000.000=0.5kali
Toko handphone tersebut memiliki Inventory Turnover Ratio sebesar 0.5 kali dalam 1 bulan, yang merupakan angka normal dalam usaha dagang. Untuk membantu monitoring dan audit inventory secara independen bagi perusahaan Anda, percayakan pada jasa audit dari Odito Consulting!
Kunjungi Odito Consulting untuk informasi lebih lanjut dan konsultasikan kebutuhan audit inventory Anda.
Inventory turnover adalah salah satu rasio yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Rasio ini mengukur seberapa cepat perusahaan mampu menjual stok barangnya dalam satu tahun. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung inventory turnover dan tips cara meningkatkan inventory turnover.
Terapkan skala yang sesuai
Setelah menghitung inventory turnover, Anda perlu menerapkan skala yang sesuai untuk menentukan tingkat efisiensi pengelolaan persediaan perusahaan. Skala yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
Mengotomatiskan pesanan pembelian
Mengotomatiskan tugas dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya. Gunakan sistem manajemen inventaris yang memperbarui stok secara real-time dan memberi notifikasi langsung saat ada penjualan.
Penting untuk memilih sistem yang dapat memproses pesanan pembelian dengan cepat dan akurat guna meningkatkan kontrol dan mengurangi kesalahan. Selain itu, atur peringatan titik pemesanan ulang agar penyetokan dapat dilakukan tepat waktu, mengurangi risiko kehabisan stok dan situasi kelebihan stok.
Rumus Inventory Turnover
Menghitung perputaran persediaan dilakukan dengan membangi HPP dengan rata-rata persediaan (Credit: Freepik.com)
Untuk menghitung rasio inventory turnover bisa menggunakan rumus berikut ini:
Secara umum, nilai perputaran persediaan dikatakan rendah jika hasil perhitungannya kurang dari 1, sedangkan dikatakan tinggi jika memiliki nilai lebih dari 4.
Namun, perlu dicatat menentukan rasio Inventory Turnover yang rendah dan tinggi TIDAK BISA DIDASARKAN DARI ANGKA MUTLAK, karena tergantung pada industri dan konteks bisnis.
Cara Menghitung Inventory Turnover
Berikut langkah-langkah cara menghitung inventory turnover:
Mempercepat proses penjualan
Mempercepat proses penjualan juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover. Dengan mempercepat proses penjualan, maka produk yang dijual akan lebih cepat terjual dan inventory turnover akan meningkat.
Tentukan Nilai Rata-rata Persediaan
Pastikan nilai persediaan yang digunakan mencakup semua jenis persediaan yang relevan ya, seperti barang jadi, bahan baku, atau produk dalam proses, agar hasil perhitungannya lebih akurat. Nah, berikut ini rumusnya:
Nilai Rata-rata Persediaan = (Nilai Persediaan Awal + Nilai Persediaan Akhir) / 2